Senin, 20 Maret 2017

Perempuan yang menyulap sampah menjadi benda yang bernilai guna



Ekbes, Perempuan yang menyulap sampah menjadi benda bernilai guna




MAKASSAR - Konsumsi dan sampah bagai dua sisi gambar pada mata uang logam. Keduanya tak terpisahkan terlebih bagi masyarakat yang hidup di daerah perkotaan yang menginginkan segalanya serba instan dan efisien.


Hampir setiap hari, seseorang dari kita memproduksi sampah dari barang yang dikonsumsi. Sebagai contoh, sebotol air mineral yang kita beli pagi ini menghasilkan sampah botol plastik yang akan kita buang dan kita lupakan.


Jadi, satu hari jika hanya belanja air mineral kita akan menyumbang satu botol plastik yang bahannya sangat sulit terurai di alam.

Berangkat dari kesadaran untuk mengurangi tingginya “perbukitan sampah” yang kita tumpuk setiap hari, Ekbes memulai aktivitas menyulap sampah.

Sulap sampah yang ia beri nama Recycle and Craft adalah metode memanfaatkan sampah anorganik seperti botol plastik, botol kaca, tempat selai, tutup botol, kertas, hingga kantong kresek.


Ekbes menuturkan, aktivitas sulap sampah yang lakukan awalnya untuk mengurangi sampah yang ia hasilkan sendiri.

“Dari situ saya mulai serius belajar metode mengolah sampah untuk jadi benda pakai melalui Browsing di internet,” tutur Ekbes.

Sampah yang ia kerjakan pun lama kelamaan bertambah. Tidak lagi berasal dari sampah yang ia hasilkan sendiri.


Ekbes mulai mengumpulkan sampah yang berasal dari teman-temannya di kampus. Saat ini, bersama kedua rekannya Vivi dn Wana, Ekbes rutin mengadakan kelas Recycle and Craft untuk menyebarkan ajakan mengolah sampah menjadi bahan pakai.


“Seperti bulan ini, kami mengajarkan membuat bros dari tutup botol,” tutur Ekbes

Menariknya lagi, kelas membuat kerajinan tangan dari sampah yang ia ajarkan tidak dipungut biaya. ”Agar banyak yang tertarik dengan aktivitas ini,” tutur Ekbes


Karena gratis, para peserta yang ingin mengikuti kelas membuat kerajinan tangan dari sampah wajib menyediakan sendiri bahan yang dibutuhkan.

Belakangan, Ekbes memanfaatkan aktivitas positif yang ia lakukan sebagai tempat untuk menuai rezeki. Aneka kerajinan tangan yang ia buat dari sampah-sampah anorganik diminati sebagai souvenir pernikahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar